Saturday, March 28, 2009

Tragedi Jebolnya Situ Gintung



Innalillahi wainnaillaihi rojiun....

Saya turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita dalam kejadian jebolnya tanggul Situ Gintung, Ciputat Tangerang Banten. Kejadihan yang menyedihkan Maret 2009 Jum’at dini hari, air bercampur lumpur menerjang perumahan penduduk sekitarnya, akibat jebolnya tanggul Situ Gintung.

salah satu korban adalah rekan kerja, beliau pensiunan Jasindo Bpk. H. Syahirman yang jenazahnya sudah ditemukan dan siang tadi telah dimakamkan di Tanah Kusir.

Kita doakan semoga para korban yang meninggal amalnya diterima oleh Allah swt, dan dosa-dosanya diampuni-Nya. Para korban yang sedang dirawat segera disembuhkan. Para keluarga korban diberi ketabahan dalam menghadapi musibah yang menyedihkan ini. Tak lupa juga kita doakan semoga Allah memberi ketabahan pada korban yang kehilangan keluarganya, mendatangkan solusi kemudahan bagi para korban yang kehilangan rumah dan materinya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Bencana dan rakhmat adalah salah satu cara Allah menyampaikan pesan kepada manusia bahwa Allah adalah Tuhan dan penguasa alam semesta. Tidak ada yang bisa melawan KeperkasaanNya. Tapi, Dia bukan Dzat yang sewenang-wenang. Dia Maha Penyayang.









Berita ini saya dapat dari detik.com yang menceritakan tentang ditemukannya saudara kami. Bpk. H. Syahirman. berikut kutipannya.

Niatnya menyelamatkan mobil Sang Istri dari banjir. Apa daya, H Syahirman pun bersua dengan maut.

Jumat 27 Maret 2009 kemarin, Syahirman dan adik kandungnya Anshar Nashir sedang menatap cemas dari kediaman mereka di Pratama Hill, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Air yang mengalir ke rumah mereka pun semakin lama semakin tinggi. Sementara 2 dari 3 mobil mereka pun masih terparkir di pinggir jalan.

Khawatir mobilnya kemasukan air, keduanya pun lalu berinisiatif menyelamatkan mobil mereka. Anshar memasukkan mobil lebih dahulu ke garasi. Syahirman yang mengemudikan Honda City hitam pun mencari cara agar mobil istrinya Djaja Putri Aliunir (58), yang pensiunan Bank Mandiri itu, tak kemasukan air.

"Syahirman mencari tempat yang lebih tinggi," ujar Anshar di RS Fatmawati, Jl RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (28/3/2009).

Anshar pun menjelaskan bahwa air sempat mencapai ketinggian 2 meter di luar rumah dan 1 meter di dalam rumah. Setelah hujan reda, keluarga heran karena Syahirman tak kunjung kembali. Keluarga lantas berkoordinasi dengan Tim SAR pada Jumat malam.

Sementara menurut kakak ipar Syahirman, Nurhasnah, Tim SAR sebetulnya sudah menemukan 3 mobil di bawah Jembatan Cireundeu. Namun setelah mengevakuasi 2 mobil, Tim SAR menghentikan pencarian menjelang magrib karena cuaca yang kurang mendukung.

"Sulit diangkat kali ya, jadi baru sekarang, baru diangkat," kata Nurhasnah di tempat yang sama.

Saat ini, tubuh Syahirman sudah terbaring kaku di RS Fatmawati setelah dievakuasi Tim SAR. Jasadnya pun dimandikan kedua anaknya yaitu Indra (29) dan Fajri (26). Sementara putri bungsunya Ninda (23) histeris saat tiba di kamar jenazah.

"Ninda pengen lihat papa! Ninda pengen lihat papa!" teriak Ninda.

Sekitar pukul 15.00 WIB jasad pensiunan PT Jasindo itu sudah dibawa kerabat dan langsung dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.


sampai saat ini 01 Apr 2009 17:30:46 Jumlah korban yang ditemukan tewas dalam Tragedi Situ Gintung dipastikan sudah mencapai angka 100 jiwa, sedangkan jumlah pengungsi adalah 902 orang.

"Jumlah korban meninggal dunia hingga Rabu (1/4) sore dipastikan 100 orang.

sumber : tvone

Read more...

Text

  ©Template by Dicas Blogger.