Penyelidikan Ilmiah Kesucian Sungai Gangga
Buat temen-temen yang penasaran sama jawaban mengenai postingan sungai gangga, saya dapet jawabannya dan saya juga masih belum yakin,, gimana kita mensikapi dengan kondisi ini.
Penyelidikan Ilmiah Kesucian Sungai Gangga
Sungai Gangga dan Yamuna, yang disucikan uman Hindu itu, pada jaman teknologi mutahir ini, banyak dipergujingkan orang.
Memang kenyataan lahiriah, kalau kita datang ketepian sungai Gangga dan Yamuna, akan melihat sendiri airnya sangat keruh, apalagi sedang banjir. Keruh bukan akibat erosi tanah, tapi juga karena abu hasil pembakaran jenasah yang dihanyutkan. Malahan kadang-kadang, bangkai-bangkai manusiapun kita temukan di
Percaya bahwa pada hakekatnya badan kasar manusia itu tak berbeda dengan pakaian. Jika ia sudah robek atau usang, dapat dibuang begitu saja.Badan kasar manusia, terbentuk dari unsur panca maha bhuta, yakni: pertiwi, membentuk tulang-tulang dan daging; apah membentuk segala cairan dalam tubuh; bayu membentuk udara yang diperlukan dalam pernafasan; teja membentuk panas badan dan sinar mata; dan akasa membentuk rambut dan bulu. Unsur-unsur pembentuk badan kasar tersebut, sama dengan unsure kasar tersebut, sama dengan unsur yang membentuk alam sementa ini. Oleh karena itulah, umat Hindu membakar jenazah, yang bertujuan untuk mempercepat proses kembalinya unsur tersebut kepada asalnya, yaitu alam semesta.
Umant Hindu di India, terutama yang bertempat tinggal disekitar sungai Gangga dan Yamuna, mereka yang mampu, dapat malakukan pembakaran mayat dengan sempurna. Tetapi bagi mereka yang tidak mampu, membakar mayat hanya sampai habis kayu api yang dapat disediakan. Sedangkan tulang-tulang yang belum menjadi abu, dibuang begitu saja ke sungai tersebut. Malahan pada saat terjadinya wabah, yang banyak menimbulkan kematian, sehingga tidak mungkin mempu membakarnya, maka mayat-mayat itu dihanyutkan begitu saja ke Sungai Gangga ataupun Sungai Yamuna. Pada saat seperti inilah, pamandangan di Sungai Gangga, yang penuh dengan bangkai bergelimpangan itu sangat mejijikkan dan mengerikan.
"Mengapa tidak menguburkannya saja, dari pada mayat-mayat itu dihanyutkan ke sungai?" Karena kepercayaan yang sangat dalamlah, mereka memilih menghanyutkan dari pada menguburkannya. Air Sungai Gangga tetap suci, walaupun dikotori dengan bangkai. Kesuciannya laksana bunga teratai yang tumbuh di kolam berlumpur. Walaupun airnya keruh tetapi teratai itu tetap berbunga cemerlang tak ternodai Lumpur sedikit pun.
Keanehan-keanehan disekitar sungai Gangga dan Yamuna tersebut, dapat mengundang ahli –ahli ilmu pengetahuan Barat.
Dr. D,Herelle Seorang dokter bangsa Perancis yang terkenal, suatu hari melihat sendiri, mayat-mayat mengambang di Sungai Gangga. Mayat-mayat yang bergelimpangan di sungai itu, merupakan korban-korban keganasan wabah kolera dan desentri. Di hilir tidak jauh dari mayat-mayat yang menjijikkan itu, dilihat pula oleh Dr. D,Herele, orang-orang mandi dengan asyiknya. Malahan diantara mereka ada yang meminum air sungai tanpa merasakan jijik. Tetapi mengapa mereka tidak ketularan kolera dan desentri yang kejam itu? Aneh! Dr. D,Herele, yang tahu betul tentang medis sangat keheranan menyaksikan keajaiban dunia yang satu ini.
Sebagai seorang ilmuwan, dokter Prancis itu terpanggil untuk menyelidikinya. Ia pulang, kemudian mengumpulkan kuman-kuman itu dibawanya ke tepian Sungai Gangga. Dan dicampur dengan air Sungai Gangga yang telah diambilnya dengan gelas. Terkejutlah! Dokter itu keheranan. Ternyata, dalam waktu yang relative singkat, kuman-kuman kolera dan desentri itu mati.
Penyelidikan pun dilanjutkan. Dr. D,Herelle mendekati mayat-mayat yang mengambang di Sungai Gangga. Dengan menggunakan mikroskopnya mulai penyelidikannya yang kedua. Terlihatlah olehnya, ternyata kira-kira setengah meter dari mayat-mayat itu, tak seekor pun kuman desentri dan kolera yang hidup. Dari hasil penyelidikkannya Dr. D,Herelle menyatakan, "suatu mineral yang tak dikenal, yang terkandung oleh air sungai Gangga, bisa membunuh kuman-kuman penyakit".
Dr. G.E. Nelson, yaitu seorang dokter berkebangsaan Inggris, juga mengadakan penyelidikan. Ia membuktikan, bahwa kapal-kapal yang berlayar dari Calcutta, pelabuhan India paling timur , yang menuju Inggris, mengambil air perbekalannya dari Sungai Hugli. Sungai Hugli, adalah suatu muara Sungai Gangga yang airnya paling kotor. Walau kapal-kapal itu berlayar berbulan-bulan, ternyata air yang dibawanya masih segar, tidak berbau. Sedangkan kapal-kapal yang berlayar dari Inggris menuju India, mengambil air perbekalan dari Pelabuhan Inggris, setelah kapal-kapal itu berlayar selama satu minggu, setibanya di pelabuhan India terbarat, Bombay air perbekalannya sudah berbau busuk, tidak dapat diminum lagi, walaupun air perbekalan itu telah diganti terusan Suez atau di Aden (Laut merah). Dari hasil penyelidikannya itu Dr. G.E. Nelson berpendapat, "Air sungai Gangga, mengandung anasir-ansir, yang tak dikenal, sehingga air itu tahan berbulan-bulan". Bahkan telah dibuktikan, bahwa air Sungai Gangga itu dapat bertahan bertahun-tahun.
Seorang sarjana Amerika yang berasal dari Kanada, Dr. F.G. Harrison, juga mengadakan penyelidikan terhadap keajaiban Sungai Gangga. Setelah melakukan penyelidikan, Ia berkata: "Suatu keajaiban alam yang belum dapat diterangkan. Ternyata, kuman-kuman kolera dan lain-lainnya, mati dengan cepatnya, setelah dalam air sungai Gangga. Anehnya, khasiat pembunuh kuman dari Sungai Gangga itu, akan hilang, jika air itu dimasak. Dan jika air Sungai Gangga dicampur dengan air lain, air sumur diterpian Sungai Gangga sekalipun, dengan seketika kuman-kuman penyakit tidak mati malah akan berkembang biak dengan cepatnya."
Seorang doter Prancis yang paling laku di negerinya, memilih tinggal di tepi Sungai Gangga. Ia meninggalkan negerinya, setelah mengetahui Khasiat dari Sunga Gangga. Dan kini, ia menjadi sorang sadhu, orang suci Hindu.
Seorang Amerika, yang baru mendapat title dotor dalam filsafat dari Benares Hindu University (BHU) sejak menulis thesisnya, ia meninggalkan asrama walaupun asrama itu mewah. Ia memilih hidup di sebuah perahu, yang mengambang ditepian Sungai Gangga. Kalau ia mandi, tidak pernah memakai sabun. "Percuma", katanya. Ia percaya bahwa air Sungai Gangga saja sudah membunuh segala kuman yang mungkin ada di badan.
Jadi, Bagi yang belum percaya, walau sudah diadakan penyelidikan-penyelidikan, silahkan datang sendiri ke
Berkaitan dengan hal tersebut kebanyakan ada unsur sugestinya. contohnya air ponari, dari 10 pasien yang ditanyaiin, hampir semuanya bilang sembuh, meskipun air ponari belum ada hasil penelitian dari para ahli.
Harap jangan ada koment yang memancing si 'SARA'
13 komentar:
ya kalo aku gak mau,,,lihat fotonya udah gak kuat.tapi fhoto yang kemarin mengingatkan aku akan kematian....terima kasih nice topic...
wah, baru tau saia bang,, nice info nih
Nice posting.
Sugesti tuh dah kek fisika kuantum. Hehe yah hampir sama deh dengan teorinya kuantum ikhlas atau the secret
keren....pengetahuan baru buat aku pribadi...
ooo..gitu ya ceritanya, menarik sekali...
tp biar ada penelitian ilmiah ttg kesucian sungai gangga; kalo aku lg berperahu di sungai itu, dan melihat ada mayat yg ngambang...menjeritlah aku!!..*jijik mode on*...hehehe
airnya memang suci mungkin
jadi kolera aja lewat
sungai gangga memang punya sesuatu yang ajaib..
pingin ach mandi disana
keajaiban yang perlu penelitian lebih lanjut untuk medis. biar mineral dari air tersebut dapat diambil sebagai obat
wah ngeri banget nih sungai gangga, banyak mayat tapi masih suka dipake nyuci lho, aihhh ,,, padahal India katanya negara berkembang ... No. 1 dalam komunikasi lho, india ituh ...
bro ada award di tempat gw, diambil ya bro....sukses terus
terimakasih infonya ya.. bukan memperkeruh tapi bantu konfirmasinya.
sebagai tambahan info lihat: http://asiacalling.kbr68h.com/index.php/archives/2548
foto yg bawah agak D.P juga tuh!
mayat bergeletakkan di sungai...
hiiiiii.
la terus sebenernya dimana letak kesucianya??
ada sumbernya gak? biar ada referensi tambahan
trims
Post a Comment
Buat Pesan